ya, kali ini aku akui aku jatuh cinta padamu
mungkin kau bertanya-tanya kenapa?
entahlah, aku pun bingung mengapa aku bisa jatuh cinta padamu.
sulit untuk aku menghindari bahkan mengontrol hatiku saat kau berada dihadapanku.
aku berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja dihadapanmu supaya kau tak menyadari rasaku.
tauhukah kau?
sulit untukku menutupi semua yang kurasa terhadapmu, sulit sekali.
tapi aku berusaha untuk melakukan itu, hal itu ku lakukan karena aku tidak ingin merusak hubungan pertemanan kita.
yang aku tahu aku memiliki rasa terhadapmu dan kau memiliki rasa terhadap orang lain.
sakit memang, tapi itu konsekuensi ku, dan aku harus terima.
entah sampai kapan aku mampu menahan rasaku ini?
entah sampai kapan aku menutupi semua ini darimu?
entah sampai kapan aku berusaha untuk menyangkal rasaku?
bahkan pertanyaan-pertanyaan itu tak mau aku berikan jawaban, karena yang aku tahu saat ini dan tak tau sampai kapan
aku memiliki rasa padamu :')
Jumat, 31 Mei 2013
Sabtu, 25 Mei 2013
Part 3
***
"huaaaaaaaaahhh sudah pagi ternyata," ujarku sambil mengucek-ngucek mata. "bentar lagi mama bakalan pergi," ujarku dalam hati.
Ya, hari ini mama akan berangkat menunaikan tugasnya itu, sebenarnya sebel sih tapi mau gimana lagi, udah merupakan tanggungjawab mama menyelesaikan tugas itu. Suka atau tidak suka sebagai anak hanya bisa memaklumi dan mendukung saja. "mama, mama, mama luar biasa," ucapku dan aku pun langsung menuju kamar mandi.
***
"Ren, adikmu mana?" tanya mama sambil menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak kesayangannya.
"Mama kayak gak tau senja aja, dia itu kalo dandan luuaaaammmaaa banget," jawab Rendy sekenannya lalu melanjutkan membaca koran yang sedari tadi ia pegang.
"Hush kamu ini, sama adik sendiri kok gitu," tegur mama.
"Tapi emang bener, Ma," jawab Rendy membela dirinya.
Tak lama kemudian orang yang sedang dibicarakan turun dengan wajah cerianya, dan langsung mencium mamanya.
"Pagi mama ku sayang," sapan Senja lalu duduk dan menegukkan segelas susu yang sudah disediakan.
"Duuuhhh, ceria banget hari ini," ejek Bang Rendy
"Ih Ma, lihat abang tuh ngeledekin muluk tiap hari, ada mama aja dia begitu apalagi ntar pas mama gak ada di rumah," rengen Senja pada mama.
"Rendy, jangan gitu ah sama adiknya sendiri juga digangguin terus," tegur mama pada Rendy, yang ditegur hanya cengar-cengir saja sambil memakan roti hingga mulutnya penuh.
"Ya udah, cepet sarapannya, nanti kita telat ke bandaranya," seru mama lalu meninggalkan adik beradik itu menuju kamar dan menyiapkan barang-barang yang akan dibawa.
***
Langganan:
Postingan (Atom)