ketika angin pilu dengan sekenanya masuk dalam jiwa ini
terperangkap dalam dinding jiwa yang tak berlubang
bersenggema dengan aliran darah
berbaur menjadi satu..
angin yang memanaskan bukan menyejukan
angin yang menyengsarakan bukan mendamaikan
yah,, sekali lagi angin itu membawa petaka dalam jiwa yang tak berpenghuni
sepi, sunyi, hilang dari peradaban kasih
angin itu hanya terpekur diam dalam sukma tajam
ingin keluar tapi tak bisa keluar
ingin tinggal tapi jiwa berontak untuk ia pergi
angin apa ini?
mengapa bisa masuk padahal jiwa sudah terkunci rapat oleh sendu
mengapa bisa datang padahal tak diundang
harus bagaimana jiwa mengusirnya?
harus matikah?
atau hanya diam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
just do what you want to do !