Api meliuk-liuk
menggerakkan tubuhnya
Bersenandung sinis
pada jiwa jahanam
Berkuasa pada tahta
yang bukan miliknya
Bercengkrama mesra
pada biduk kemunafikan
Hawa panas disamarkan
Menjadi kehangatan yang mematikan
Kenyamanan ditawarkan di balik kenistaan
Menggrogoti tulang-tulang yang mendekat
Menghitamkan jiwa-jiwa yang nekat
Muka dua kobaran itu kian hebat
Tat kala angin datang meski sekelebat
Menyatu pada kekuatan sesat tak bersyarat
Menciptakan istana tak berkarat
Memenjarakan tulang-tulang yang tersesat
Ketika hawa jahanam
itu berpesta pora
Jubah bening dengan
sayap terbentang datang menyejukkan
Tak gentar
Tak pendar
Tak gusar
Merangkul
nyala-nyala kesesatan
Meredamkan
gejolak-gejolak penyesatan
Mendinginkan hawa
menjadi perdamaian
Menyelamatkan
tulang-tulang dari kenistaan.
Narasinya adalah
Kita
adalah manusia yang memiliki sifat berbeda antara satu dan lainnya. Ada yang baik dan ada yang tidak
baik. Dewasa ini untuk membedakan sifat antara keduanya cukup sulit. Maksudnya
adalah, ada orang yang tidak baik berpura-pura menjadi baik ataupun sebaliknya.
Namun, pada kenyataannya sering sekali kita temui orang-orang yang berpura-pura
baik untuk mendapatkan semua yang diinginkan dan menghalalkan segala cara untuk
kepuasannya sendiri dengan jalan merangkul orang-orang di sekitarnya untuk
melakukan semua yang diperintahkannya dan secara perlahan nantinya orang-orang
yang dirangkulnya itu akan dihancurkan.
Mereka
yang munafik dan bermuka dua tak pernah kehabisan cara untuk menghancurkan
hidup orang lain. Mereka merebut sesuatu
yang sebenarnya bukan milik
mereka. Dengan cara yang licik, mereka mampu mengelabui orang lain yang lugu
dan polos. Orang-orang seperti ini lebih berbahaya dibandingkan
penjahat-penjahat lainnya. Namun, pada akhirnya nanti, sejahat apapun
seseorang, ia akan menyadari bahwa yang dilakukannya itu salah dan tidak baik,
apalagi jika mereka bertemu dengan orang yang bisa menuntun mereka ke arah yang
lebih baik dan merubah sifat buruk mereka. Karena kejahatan itu harus
dihadapkan pada kebaikan bukan pada kejahatan juga. Seperti api, ia harus
bertemu dengan air supaya padam bukannya api. Pada akhirnya, kesabaran dan
sikap positif lainnya lah yang menjadi kunci untuk mendamaikan sesuatu yang
sedang bergejolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
just do what you want to do !